Pages

Sabtu, 29 Juni 2013

Kebahagiaan Yang Menular

Seorang pemuda berangkat bekerja di pagi hari.Dia memanggil sebuah taksi,dan naik ke dalamnya."Selamat pagi,Pak".Katanya menyapa sang sopir taksi telebih dahulu".Pagi yang cerah bukan?"sambungnya sambil tersenyum,lalu bersandung kecil.Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya,dengan senang hati ia melajukan taksinya.Sesampai di tempat tujuan,pemuda itu membayar dengan lembar uang Rp.20.000 untuk kargo argo yang hampir Rp.15.000.
"Kembalinya buat bapak saja....selamat bekerja Pak".Kata pemuda itu dengan senyum."Terima kasih..."jawab sopir taksi dengan penuh syukur. "Wah,...aku bisa sarapan dulu nih..."pikir sopir taksi itu.Dan ia pun menuju ke sebuah warung. "Biasa Pak?" tanya si Mbok warung. "Iya,biasa..nasi sayur.Tapi pagi ini tambahkan sepotong ayam," jawab sopir dengan tersenyum.Dan,ketika membayar nasi,ditambahkannya seribu rupiah."Buat jajan anaknya si Mbok,"begitu katanya.
Dengan tambahan uang jajan seribu,pagi itu anak SI Mbok berangkat ke sekolah dengan senyum lebih lebar.Ia bisa membeli dua buah roti pagi ini dan diberikannya pada temanya yang tidak punya bekal.Begitulah...cerita bisa berlanjut...bergulir..seperti bola salju.
Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu.Begitu juga keluarga Si Mbok.Teman-teman si anak..keluarga mereka,semua tertular kebahagiaan.Kebahagiaan,seperti juga kesusahan,bisa menular kepada siapa saja di sekitar kita.Kebahagiaan adalah sebuah pilihan.Siapa kita menularkan kebahagiaan hari ini??Bisa menerima itu adalah berkah.Tapi bisa memberi adalah anugerah.Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dengan keberadaan kita.
Mari selalu berbagi,semoga ada arus membahagiakan yang terus berputar,dan jangan pernah dengki dengan kebahagiaan yang dimiliki orang lain,apalagi berusaha menghilangkannya.

0 komentar:

Posting Komentar